Selasa, 22 November 2011

Aku tak akan memilih takdirku...

Aku tak akan memilih takdirku, seandainyapun Kau memberiku kesempatan. Tuhan, aku sangat percaya pada rencanaMu. Apapun itu, pastilah yang terbaik untuk hati dan pikirku. Dengan pemahaman yang sederhana, aku hanya berusaha menafsirkan semuanya dengan hadirMu. Aku hanyalah hamba yang terlalu mencintaiMu, menjalani setapak ini dengan keridhoan dan keikhlasan yang penuh. Terkadang terhampas, tersudut, dan terpuruk dalam kegamanganku sendiri. Dan inilah aku, yang masih terus berusaha mengerti arti mencintaiMu, berusaha menyempurnakan kehambaan pada setengah dienku. Aku ingin meneriakkan kealpaan ini, bahwa aku sangat butuh campur tanganMu Tuhan. Ketiadaan ini menyiksaku, sangat…bahkan di titik kesabaran yang terbaik pun, aku terjatuh lagi. Tak mampu membendung keinginan yang menggebu pada naluriku. Tuhan, aku sangat ingin berkah dan kebaikan itu, mengiringi mimpi yang bergejolak hebat di batas harapku. Tak berdaya menerjemahkan pemikiranku sendiri. Aku rapuh lagi dan lagi. Betapa air mata ini adalah puncak penalaranku pada berlikunya lembar keputusanMu. Dan sungguh, semua hanya ingin aku senandungkan dalam bait-bait lirih kuasaMu Tuhan…

Selasa, 15 November 2011

Ruang Rindu

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada

Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat oh di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi

Tak pernah kuragu dan slalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada

Kau datang dan pergi oh begitu saja
Semua kutrima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu

Bertemu...

Rabu, 02 November 2011

Aku Melihat Matahari

Terangnya sesaat menyilaukan pandangan yang haus akan cahaya. Berharap sinarnya akan menghapus semua bayang keraguan akan harapan. Aku melihat matahari. Di sana, di tempat yang kusebut sebagai masa depan. Di tempat yang ingin kubentengi dengan iman. Aku merindukan hangatnya, sungguh. Hangat yang akan mengurai setiap kebekuan nurani, kebekuan yang mengalun seiring irama hujan yang jatuh sore ini…hmm..di sana, di tempat yang kusebut sebagai masa depan...

Jumat, 21 Oktober 2011

Ketika Ujian Datang



Ketika Ujian Datang

Saat itulah deru keimanan sedang dipacu

Saat itulah genderang jihad sedang ditabuh

Saat itulah semangat takwa sedang diteriakkan

Karena itu…

Bersabarlah…

Ikhlaslah…

Dan yakinlah…

Bahwa selalu ada Allah di nadi perjuangan ini…


Rabu, 19 Oktober 2011

Aku menggilainya, Tuhan...


Tuhan, aku merindukannya..sangat, salahkah ini? Sementara masih ada hijab yang jelas di antara kami. Sementara semua keinginan ini belum dinoktahkan menjadi sesuatu yang halal. Aku memang menggilainya Tuhan. Bahkan tidak sedikitpun detik yang berlalu tanpa hadirnya. Dia yang bergerak bebas di alam pikiran ini. Semua harapan untuk setengah dien menari-nari di imajiku. Aku ingin menjadi belahan jiwanya. Ini egois, sangat. Harusnya aku pasrahkan semua pada takdirMu. Tapi aku memang menginginkan jiwanya, hatinya, dan pemikirannya. Semua itu kubayangkan hidup di dalam harapanku. Ah, inikah cinta? Sementara cinta yang kutau hanya tentangMu. Lantas apakah ini? Inikah syahwat? Sementara syahwat yang kutau tidak akan berjalan beriringan dengan doa. Dia hidup di dalam ibadahku. Dia hadir karena I’tikafku. Dia kujaga dalam tahajudku. Andai waktu akan menegaskan masanya, aku berharap hanya dia yang hadir di pelabuhan surgaku. Semoga gelora ini adalah sayangMu, Tuhan. Dan nanti pada saatnya, semua akan berujung bahagia..

Senin, 17 Oktober 2011

My Brightly Sunshine

It comes around the window. The light that I’ve been waiting for last few years, and give me faith that I still have strength to stand and walk through this destiny road.

My brightly sunshine, who comes in guidance of Allah, who helps me understand the essence of being human. I truly find myself again. It’s all because of your love, Allah. A Great thank from the deepest side of my heart is only for You, because of the kindness and opportunity to meet him in my life.

My brightly sunshine, who bring hopes as my direction to improve my life. Cause the best Muslim, is the one who getting better and better on each day. I need you, and really need your help, so I can meet my God later on. Please show me the way to come back home. I believe you know the best way. This is my heart, my soul, and my thought. Thank you for finding me here. Don’t ever let me lost the light.

My brightly sunshine, let’s pray and let Allah do the rest. This part of life should be the best part of mine, and I hope it will be the best part of yours also. Seize this moment and take the deep breath. Let’s start it with Bismillah, and hoping, may Allah always be with us forever…

Sunday, October 16th 2011

Minggu, 18 September 2011

Satu Episode dalam Lentera Kisah-Mu




Sabtu, 16 September 2011

Harum semerbak harapan menyeruak sesaat. Kuncup kehidupan yang perlahan mulai bermekaran sejenak memberikan nafas keyakinan akan masa depan. Inilah bahagia. Inilah doa yang terijabah dalam tunas mimpi dan hadir dalam keindahan takdir. Bunga ini memang tidak ingin layu. Karena padanya telah terpatri akar-akar keimanan yang kokoh dan pasti. Semua karena cintaMu. Semua karena janji yang terhampar luas di semesta keyakinan. Kelopak-kelopak yang hadir dalam warna-warna inspiratif adalah pembuktian bahwa Tuhan hadir di sini. Rangkaian cerita ini akan senantiasa tertaut dalam syukur dan sabar.

Tuhan, diriku hanyalah hamba yang penuh dengan kealpaan. Dan hari ini Kau berbicara dengan cara yang istimewa. Sejenak memahami dan mengerti bahwa setiap kisah memang selalu terang oleh lenteraMu. Sejenak tersadar dan yakin bahwa setiap cerita memang telah tertulis pada Lauh Mahfuz-Mu. Inilah diriku Tuhan, yang memang tidak menyangka ini akan terjadi. Aku hanya berserah pada takdirMu semata. Bimbinglah ketidaktahuan ini agar selalu berada pada cahayaMu. Dan bungkuslah hatiku selalu dalam firmanMu. Genggamlah pena bahagia ini Tuhan, agar selalu dapat menuliskan kisahnya dengan cara yang baik.
Dan akhirnya, disinilah aku. Berharap Kau akan selalu mengulurkan tangan, menerangi jejak, dan meringankan langkah. Ini perjuanganku. Mohon jagalah aku, Tuhan. Selalu dan selamanya…

Selasa, 13 September 2011

Aku Bertemu Dengannya Hari Ini...

Aku bertemu dengannya hari ini. Tatap mata yang sesaat menyentuh keheningan jiwa. Menggenggam harapan yang melemah dan merapuh dalam diam. Aku yang tersudut dalam garis takdir Sang Maha. Garis takdir yang menguji setiap bait keteguhan iman yang kupersembahkan hanya untukNya. Aku memang bukan hamba yang setia, bahkan seringkali terpaku pada gemerlapnya mimpi dunia. CintaNya-lah yang telah memberikan cahaya penerang agar aku selalu tau jalan kembali menujuNya. Agar aku selalu bisa menerjemahkan setiap bait kalam yang terdefinisi sebagai firmanNya. Agar aku selalu bisa menyenandungkan irama keyakinan pada setiap janji-janji yang terhampar pada mushafNya.


Aku bertemu dengannya hari ini. Dia yang murni kukenali sebagai masa depan. Yang ingin kubangun dalam pondasi Qurani. Pondasi yang akan menguatkan perjalanan menuju istanaNya. Pondasi yang akan menjadi penjamin pertemuanku denganNya. Penuh ketulusan dan tanpa syarat. Bangunan ini adalah jannah hidupku, naungan berjuta-juta keinginan dan harapan. Bangunan ini adalah pembebas setiap kealpaan dan kemiskinanku dalam mendefinisikan kalimat perjuangan. Bangunan ini adalah cintaku padaMu, Tuhan.


Aku bertemu dengannya hari ini, dan Kau yang membuat itu terjadi. Tuhan, aku ingin menuliskan setiap cerita dalam pena bahagia. Ini doaku dan akan selalu menjadi permohonan dalam air mata tahajudku. Berkatilah aku dengan rahmatMu, dan jagalah hatiku dari bisikan kegamangan dunia. Aku ingin selalu ada di jalanMu, selalu hidup dan istiqomah dalam kalamMu. Terima kasih atas pertemuan ini Tuhan.. Alhamdulillah..


Sabtu, 10 September 2011

Rabu, 06 April 2011

Berteman dengan Matahari

Bias cahaya yang menyilaukan pandangan mata sekilas tak mampu mengurai bayangan semu harapan. Sejenak terdiam merasakan kehangatan yang sesaat menembus relung keinginan. Tak peduli pada jejak mimpi yang samar menghilang dan pergi. Bertahan untuk tetap hidup dan menghembuskan nafas keyakinan. Bahwa kebebasan jiwa adalah cara untuk menerima setiap kisah yang terjadi tanpa perlu sebab dan akibat. Perjalanan yang membawa matahari takdir melintasi ruang hati. Dan menetapkan payung ikhlas sebagai syarat mutlak seorang hamba. Hidup adalah keridhoanNya. Pasti dan jangan ditawar lagi. Penantian akan hujan bukanlah alasan untuk berhenti dan mati. Karena dinamisasi alam adalah sebuah fitrah. Dan nanti sejuk akan hadir menggantikan terik yang sekarang menemani. JanjiNya tak akan pernah terbantahkan. Percayalah..!