Minggu, 18 September 2011

Satu Episode dalam Lentera Kisah-Mu




Sabtu, 16 September 2011

Harum semerbak harapan menyeruak sesaat. Kuncup kehidupan yang perlahan mulai bermekaran sejenak memberikan nafas keyakinan akan masa depan. Inilah bahagia. Inilah doa yang terijabah dalam tunas mimpi dan hadir dalam keindahan takdir. Bunga ini memang tidak ingin layu. Karena padanya telah terpatri akar-akar keimanan yang kokoh dan pasti. Semua karena cintaMu. Semua karena janji yang terhampar luas di semesta keyakinan. Kelopak-kelopak yang hadir dalam warna-warna inspiratif adalah pembuktian bahwa Tuhan hadir di sini. Rangkaian cerita ini akan senantiasa tertaut dalam syukur dan sabar.

Tuhan, diriku hanyalah hamba yang penuh dengan kealpaan. Dan hari ini Kau berbicara dengan cara yang istimewa. Sejenak memahami dan mengerti bahwa setiap kisah memang selalu terang oleh lenteraMu. Sejenak tersadar dan yakin bahwa setiap cerita memang telah tertulis pada Lauh Mahfuz-Mu. Inilah diriku Tuhan, yang memang tidak menyangka ini akan terjadi. Aku hanya berserah pada takdirMu semata. Bimbinglah ketidaktahuan ini agar selalu berada pada cahayaMu. Dan bungkuslah hatiku selalu dalam firmanMu. Genggamlah pena bahagia ini Tuhan, agar selalu dapat menuliskan kisahnya dengan cara yang baik.
Dan akhirnya, disinilah aku. Berharap Kau akan selalu mengulurkan tangan, menerangi jejak, dan meringankan langkah. Ini perjuanganku. Mohon jagalah aku, Tuhan. Selalu dan selamanya…

Tidak ada komentar: