Selasa, 22 November 2011

Aku tak akan memilih takdirku...

Aku tak akan memilih takdirku, seandainyapun Kau memberiku kesempatan. Tuhan, aku sangat percaya pada rencanaMu. Apapun itu, pastilah yang terbaik untuk hati dan pikirku. Dengan pemahaman yang sederhana, aku hanya berusaha menafsirkan semuanya dengan hadirMu. Aku hanyalah hamba yang terlalu mencintaiMu, menjalani setapak ini dengan keridhoan dan keikhlasan yang penuh. Terkadang terhampas, tersudut, dan terpuruk dalam kegamanganku sendiri. Dan inilah aku, yang masih terus berusaha mengerti arti mencintaiMu, berusaha menyempurnakan kehambaan pada setengah dienku. Aku ingin meneriakkan kealpaan ini, bahwa aku sangat butuh campur tanganMu Tuhan. Ketiadaan ini menyiksaku, sangat…bahkan di titik kesabaran yang terbaik pun, aku terjatuh lagi. Tak mampu membendung keinginan yang menggebu pada naluriku. Tuhan, aku sangat ingin berkah dan kebaikan itu, mengiringi mimpi yang bergejolak hebat di batas harapku. Tak berdaya menerjemahkan pemikiranku sendiri. Aku rapuh lagi dan lagi. Betapa air mata ini adalah puncak penalaranku pada berlikunya lembar keputusanMu. Dan sungguh, semua hanya ingin aku senandungkan dalam bait-bait lirih kuasaMu Tuhan…

Tidak ada komentar: